Giornata 24 akan
bergulir, dua calon Campione d’Italia,
Milan dan Juventus akan bertempur habis-habisan guna menentukan siapa yang
layak merengkuh gelar scudetto. Apakah Milan akan membalas dua kekalahannya dari
Juve musim ini ataukah Juve akan terus mempertahankan trend tidak pernah kalah
sepanjang musim?. So far, Milan dengan skuadnya yang pincang imbas dari badai cedera
sanggup memukau publik italia dengan konsistensi pasukan Max Allegri meraup
kemenangan di 3 ajang berbeda.
Milan yang memiliki rasio 2 gol di
setiap pertandingan memang patut diwaspadai jajaran difensore
Juventus. Andrea Barzagli dkk tidak perlu rendah diri menghadapi gempuran para attacante
Milan, lini belakang Juve saat ini merupakan pertahanan terbaik di serie A. Di
saat tim-tim lain telah kemasukan puluhan gol hingga pekan 24, Juve baru
kemasukan 14 gol.
Problem fullback kanan yang selalu menjadi titik lemah Juve di beberapa
musim terakhir dapat dicover Lichsteiner. Penampilan mengejutkan Andrea Barzagli yang bisa dikatakan sebagai transfer
darurat pada musim lalu juga merupakan kunci Juve dalam meredam serangan
lawan-lawannya.
Di lain pihak, Milan merupakan
tim paling produktif di Serie A, Tim yang sudah merengkuh 18 gelar scudetto
tersebut menyoyak jala lawan sebanyak 48 kali. 5 partai terakhir yang dilalui Milan
juga tidak menunjukkan taring El Shaarawy dkk menumpul, Milan menyarangkan 11
gol dan 3 gol kemasukan dengan rincian 7 gol dalam dua partai terakhir kala
Milan menghajar Arsenal dan Cesena.
![]() |
A.C. Milan paling produktif di Serie A |
Keran gol yang mengalir di kubu
Milan sebaliknya tidak terjadi pada departemen penyerangan Juventus. Dalam 5
laga terakhir Juve hanya menyarangkan 7 gol dengan catatan 2 giornata ( melawan Parma dan Siena) skuad
Turin tersebut gagal menggetarkan jala lawan.
Fokus di 15 menit
terakhir
Laga ini memang menjanjikan intrik,
persaingan ketat antar lini dan tensi pertandingan yang tinggi mengingat kedua
tim berupaya menambah jarak poin antara mereka. Bila Milan ingin mengamankan 3
angka di San Siro, Max Allegri dapat menginstruksikan pemainnya untuk lebih
agresif pada 15 menit pertama dimana ketika Juventus berlaku sebagai tamu
memiliki kecenderungan kebobolan di 20 menit pertama. Maxi Lopez dkk mungkin
akan kesulitan memenuhi target tersebut, sepanjang musim Milan hanya berhasil
menyarangkan 12 gol di 30 menit awal pertandingan.
Pertandingan diprediksi bakal
sengit antara menit 30-45 menit dimana
kedua tim mulai menemukan ritme mereka. 20% gol Milan tercipta dalam rentang
waktu tersebut, sedangkan tamunya, Juventus hanya mengemas 3 gol.
Skuad asuhan Antonio Conte memang
diprediksi bakal menanggalkan formasi 4-3-3 favoritnya guna mengusung 3-5-2
yang lebih defensif, mengingat sektor tengah dan depan Milan dijubeli pemain
dengan dribel yang mumpuni. Anak-anak pasukan Turin diprediksi bakal mulai
menggeliat pada 30 menit terakhir menjelang peluit panjang ditiup oleh Paolo
Tagliavento. Menurut data yang dirilis oleh Soccerway.com, hampir separuh gol
yang dilesakkan Claudio Marchisio dkk musim ini tercipta dalam rentang menit 60-90.
![]() |
Marchisio kerap memecah kebuntuan pada menit 60-90 |
So, 15 menit di akhir setiap
babak sangat menentukan hasil laga Big
Match ini. Satu yang pasti, laga ini bakal menghibur seperti biasanya kala
dua tim bersua So, Minggu dini hari
bakal menjadi penentu siapakah pemenang antara The Best Offense atau The
Best Defense!
Players to Watch
Stephan El Shaarawy
Date of birth : 27
October 1992 (age 19)
Place of birth : Savona,
Italy
Playing position : Striker
Minutes Played / Appearances : 425/13
Goals/Assits : 2/2
Pemain depan A.C. Milan ini menunjukkan grafik permainan
yang lumayan drastis. Cedera paha kiri kambuhan Pato dan absennya Cassano
membuat El Sharaawy semakin mendapat jatah bermain. Kemampuan mengacak pertahanan
lawan yang dimilikinya patut diwaspadai Giorgio Chiellini dkk.
Andrea Pirlo
Date of birth : 19
May 1979 (age 32)
Place of birth : Flero,
Lombardy, Italy
Playing position : Midfielder
Minutes Played/Appearances : 1967/22
Goals/Assists : 1/3
Andrea Pirlo menyeberang ke rival Milan, Juventus dengan nada
sindiran bahwa “Ia sudah habis”. Dibawah polesan Antonio Conte, Pirlo
menampilkan penampilan yang apik. Juve yang dalam beberapa musim kebelakang
tidak mempunyai “komandan lapangan” bermain lebih terorganisir berkat kehadiran
pemain didikan Brescia tersebut. Tak selamanya Pirlo bermain bagus di setiap
pertandingan, di satu pertandingan ia bisa menunjukkan kelasnya, di satu
pertandingan dia menunjukkan umurnya.
Read More...