Adsense 205x250

Friday, November 4, 2011

(Pelatih) yang Muda, (Pelatih) yang Berkuasa



Giuseppe Meazza, 29 Oktober 2011. Kandang tim Nerazzuri geger, tuan rumah harus takluk dengan skor 1-2 atas tamunya Juventus pada laga ke 10 liga Italia Serie A. Juve unggul lebih dulu lewat sepakan rebound Mirko Vucinic pada menit 12. Selang 16 menit kemudian,  sepakan keras Douglas Maicon membentur kaki bek Juve, Leonardo Bonucci dan tidak bisa dihalau oleh Gianluigi Buffon, kedudukan imbang 1-1. Claudio Marchisio membawa Juve unggul setelah melesakkan tendangan terarah hasil umpan satu-dua dengan Matri, bola bersarang di pojok kiri gawang Luca Castelazzi.
            Setelah gol Marchisio, tensi pertandingan memanas. Pelanggaran keras yang berakibat kartu kerap diperagakan oleh kedua tim. Akibat hal tersebut, mau-tak mau wasit Nicolla Rizzoli kerap meniup peluit untuk menghentikan pertandingan.
Peluit tanda pertandingan berakhir dibunyikan wasit Nicola Rizzoli. Para pemain La Beneamata tertunduk lesu sementara tim tamu merasakan euforia kemenangan. Dengan kemenangan ini Juventus tetap menjaga rekor tidak pernah kalah selama kompetisi 2011-2012 bergulir. Di kubu tuan rumah, kekalahan ini membuat tim asuhan Claudio Ranieri tertahan di posisi 16 dengan raupan angka 9 poin, sedangkan Juventus masih menjadi capolista sementara dengan 19 poin.
Beberapa jam sebelumnya, hal serupa terjadi pada laga  A.S Roma melawan A.C Milan, tim tuan rumah ditekuk A.C Milan lewat 2 Gol Zlatan Ibrahimovic dan Alessandro Nesta, kemenangan ini membawa I Rossoneri ke posisi dua klasemen sementara
Meskipun berjarak ratusan kilometer dan dipisahkan oleh batas geografis, namun ada kesamaan dalam kedua partai ini, tim tamu sama-sama menang dan sama-sama memiliki pelatih yang tergolong muda. Milan dengan Max Allegri dan Juve dengan Contenya. Apakah ini sebuah era baru dimana pelatih-pelatih muda Serie A mulai menunjukkan tajinya?
Return Of The Captain
Antonio Conte, mantan Kapten Juventus di tahun 1996-2001 datang dengan ekspektasi yang besar untuk mengembalikan La Vecchia Signora ke posisi semestinya, yaitu papan atas Serie A. Conte masuk setelah manajemen mengisyaratkan ketidakpuasan dengan kinerja Luigi Del Neri pada musim sebelumnya. Juve sendiri dibawah asuhan Del Neri terdampar di posisi 7 musim lalu. Karakteristika Conte yang disiplin dan keras mampu membangkitkan figthing spirit dan rasa “lapar” akan kemenangan para pemain Juventus. Sepuluh giornata sudah bergulir, debut pelatih yang dulu bernomor punggung 8 ini sebagai pelatih Juventus berbuah manis, Bianconeri menjadi capolista sementara dan meraih rekor belum pernah kalah di musim 2011-2012.

Conte harus mulai mencari strategi alternatif

Kelebihan Conte
-        Disiplin
-        Motivator Unggul
Kekurangan
-        Skuad yang tidak merata di setiap lini, membuat Conte bergantung pada MVP
-    Terkadang kesulitan menemukan formasi pembongkar pertahanan catenaccio
-        Belum menemukan strategi alternatif

From Zero to Hero
Awal musim kompetisi Serie A 2010-2011, publik kota Milan dikejutkan dengan pengumuman Manajemen A.C. Milan yang mengumumkan bahwa Massimiliano Allegri-lah pelatih I Diavolo Rossi selanjutnya. Massimiliano “Max” Allegri datang dengan cibiran dan nada sinisme dari pengamat sepakbola Italia. Ia dianggap tidak mampu meneruskan tinta emas pelatih Milan sebelumnya yaitu Leonardo.
Apa pasalnya? Max tidak pernah menangani klub besar!. Namun kritikan negatif tidak menjadi beban bagi Max. Ia bungkam komentar sinisme yang dialamatkan kepadanya dengan kejeniusannya mengatur strategi di lapangan hijau. Di akhir musim lalu, Max mengantar Milan untuk merebut scudetto musim lalu.
Max dengan trio Pato-Ibrahimovic-Cassano dan Conte dengan MVP ( Marchisio, Vidal, Pirlo) nya lambat laun mengukuhkan frase “(Pelatih)Yang Muda, (Pelatih) Yang Berkuasa”. Mereka, pelan tapi pasti mengubah tradisi Serie A dengan catenaccio ala mereka. Catenaccio yang dulu kita kenal sangat membosankan, permainan tim cenderung berjalan dalam tempo yang lambat dan hanya mengandalkan serangan balik dan umpan-umpan panjang
Gaya kedua allenatore ini pun lumayan mirip, mereka menyulap “wajah” catenaccio dengan sentuhan satu-dua, umpan-umpan pendek dan terobosan. Kedua pelatih tersebut juga menekankan pentingnya kreativitas dan kekompakan tim baik dalam pertahanan maupun menggempur lawan. Gaya ini mengingatkan saya terhadap tiki-taka ala Spanyol.

Kecerdikannya memaksimalkan Zlatan Ibrahimovic mulai menuai hasil

Kelebihan Allegri
-        Cerdik meracik strategi
-        Kedalaman skuad merata di setiap lini
Kekurangan Allegri
-        Terlalu Ibrahimovic-sentris
-        Terkadang salah mengantisipasi strategi lawan

Masih butuh waktu

Tidak selamanya keputusan manajemen mengangkat pelatih muda berbuah manis. Pelatih muda lainnya di Serie A musim ini adalah Luis Enrique yang menukangi A.S. Roma. Sebenarnya karir kepelatihan Enrique tidak jelek-jelek amat, ia sukses berkali-kali membawa Barcelona B ke puncak Divisi Segunda , namun berhubung terbentur aturan bahwa tidak boleh ada dua klub “sama” yang berlaga dalam satu kompetisi membuat Barcelona B tidak pernah mencicipi kasta kompetisi tertinggi kompetisi negeri matador tersebut.
Enrique yang mantan punggawa Barcelona masih belum menemukan racikan yang pas guna mengoptimalkan Eric Lamela, Pablo Osvaldo dan Miralem Pjanic. Namun prospek ketiga pemain tersebut sangat menjanjikan, lini tengah Roma yang selama ini miskin kreativitas dan kerap bertumpu pada Totti-sentris terbantu dengan adanya kehadiran ketiga pemain ini
Tampaknya, fans Roma masih harus sabar untuk melihat timnya bermain seperti Barcelona, namun saya yakin Roma dengan Enriquenya bisa berkembang dan meraih konsistensi.  Bila konsistensi sudah didapat tim mana yang tidak ketakutan menahan gempuran para oriundi tersebut. A.S. Roma pun bisa meramaikan perburuan gelar bersama Juventus dan Milan untuk meraih gelar Campione D’Italia 2011-2012
Luis Enrique, butuh waktu untuk beradaptasi di Serie A

Kelebihan Luis Enrique
-        Skuad diisi dengan pemain muda potensial
-        Mercato yang terbilang sukses
Kekurangan Luis Enrique
-        Belum punya pengalaman di Serie A
-        Belum menemukan strategi yang pas dengan skuad yang ada

Ketiga pelatih tersebut, diyakini dapat membawa Serie A kembali mendominasi kompetisi sepakbola Eropa 

Inilah era dimana pelatih muda Berkuasa.  Selamat datang New Catenaccio!
Bravo giovane allenatore!

 

Read More...

Adsense Menu