Adsense 205x250

Saturday, September 17, 2011

10 Tahun Pasca Debut David Trezeguet


Juli tahun 2000, Final Euro kala itu mempertemukan Perancis dengan kombinasi skuad Piala Dunia 2000 dengan para pemain mudanya melawan skuad Italia asuhan Dino Zoff. Menjelang istirahat pertama babak extra time, Robert Pires menggiring bola menusuk pertahanan kiri italia, kemudian ia melepaskan umpan datar ke rekannya yang bernomor 20 dan pemain tersebut melepaskan tendangan volley keras menghujum gawang Italia yang dikawal Francesco Toldo.

Sontak 51 ribu penonton di stadion Rotterdam, Belanda bergemuruh. Gol tersebut menasbihkan Perancis sebagai tim pertama kala itu yang sukses mengawinkan gelar Juara Piala Dunia dengan Piala Eropa.

Tim Italia dan pendukungnya pun “mati mendadak”! Aturan Golden Goal yang kala itu masih diterapkan membuat Italia harus mengubur dalam-dalam impiannya untuk meraih piala eropa untuk kedua kalinya.

Lalu siapakah pahlawan yang membuat gol emas tersebut? Siapakah pula sosok yang sempat menjadi musuh nomor 1 rakyat Italia?.

Jawabannya adalah pria bernama David Sergio Trezeguet yang membuat mimpi Italia hancur. Pasca gol tersebut, media pun ramai memberitakan sejumlah klub besar eropa tertarik untuk memboyong pemain yang kemudian dijuluki Trezegol itu.

Namun baik media maupun klub yang tertarik memboyongnya harus gigit jari, jauh sebelum terciptanya peristiwa bersejarah tersebut, diam-diam Juventus sudah meminang pemain kelahiran Rouen, Perancis yang tahun ini berusia 33 tahun itu.

Trezeguet muda masuk kala lini depan juventus penuh sesak. Duet Alessandro Del Piero- Filippo Inzaghi sulit untuk digeser, Darko Kovacevic, dan Daniel Fonseca lebih berpengalaman di liga Italia Seri A. Praktis di musim pertamanya Trezeguet lebih sering terlihat di bangku cadangan dan hanya menyarangkan 14 gol dari 25 penampilan.

Meskipun gol tersebut terbilang cukup banyak bagi seorang pemain cadangan. Namun. Pelatih Juventus kala itu Carlo Ancelotti ogah “kualat” dengan mengusik duet yang kerap disebut Del-Pippo.
Trezeguet ketika memperkuat Juventus. Ia merupakan salah satu stranieri paling sukses di Serie A

Pertikaian Inzaghi-Del Piero: Blessing In Disguise

Penampilan duet Del Piero dan Inzaghi di lini depan Juventus menjadi momok yang ditakuti bek-bek serie A. Del Piero dengan teknik kontrol bola dan set piece nya dikombinasikan dengan determinasi dan insting predator Inzaghi membuat duet tersebut menjadi salah satu duet paling mematikan di serie A.

Persahabatan pun mulai retak dikala kedua figur sentral tersebut bersaing untuk menjadi anak kesayangan publik Turin. Persahabatan Del Piero dan Inzaghi pun dikabarkan mulai memanas. Benar saja,1 diantara mereka harus ada tumbal, dan FilippoInzaghi lah yang harus rela merelakan gelar “anak emas” Turin.Di akhir musim 2000-2001 Inzaghi keluar dari Juventus dan kemudian memperkuat AC Milan. Direksi Juventus pun kelimpungan untuk mencari penggantinya, penampilan Darko Kovacevic dan Daniel Fonseca dinilai terlalu aning-anginan.

Ancelotti pun berjudi dengan mempercayai Trezeguet sebagai tandem Del Piero berikutnya. Komentar miring dan kritik pun berdatangan, Trezeguet dinilai tidak bisa mengimbangi Del Piero di lini depan. Belum lagi, tampaknya publik italia masih sakit hati dengan Trezeguet.

Strategi pun diubah. Kebiasaan Ancelotti yang kerap hanya menurunkan striker-striker postur kecil bertipe perusak konsentrasi pertahanan lawan pun kala itu berubah menjadi 1 orang tipe striker tipe perusak dan 1 Tower men yang bertugas melahap umpan dari lini tengah.
Di musim keduanya, Trezeguet membungkam kritik yang menerpanya dan memaksa publik Italia menjilat kembali ludahnya. Bersama Dario Hubner dari Piacenza, Trezeguet menjadi Capocannonieri dengan 24 gol dari 34 penampilan. Trezeguet sebenarnya lebih unggul dari Dario Hubner, karena gol yang ia ciptakan semua berasal dari open play, sedangkan gol-gol Hubner masih ada yang tercipta lewat titik putih.

Di akhir musim 2001-2002, Trezeguet sukses menyabet dua gelar prestisius di Serie A. Pemain Terbaik Serie A dan Pemain Asing Terbaik Serie A.Berkat gelar inilah Trezeguet pun mulai dijuluki Trezegol, terinspirasi dari anugrah publik Firenze kepada Batistuta yang dijuluki Batigol.

Grazie Trezegol!

10 tahun bersama Juventus dan Timnas Perancis, bukan berarti semua berjalan baik-baik saja. Di Timnas Perancis, ia tak lepas dari kontroversi. Ia dan Robert Pires masuk dalam blacklist pelatih Perancis kala itu Raymond Domenech. Publik Perancis kala itu mendesak Domenech untuk memasukkan nama Pires dan Trezeguet ke skuad timnas, namun Domenech tidak bergeming. Hasilnya? Perancis babak belur di kejuaraan dunia dan Eropa, khususnya Euro 2008.

Ia berkomentar “Penampilan Perancis di Euro 2008 sangatlah buruk, tetapi yang lebih buruk lagi adalah Perancis masih dilatih Domenech.”

Pemain yang mengawali karir di klub kecil Platense ini juga kerap bersitegang dengan manajemen Juventus. Masalahnya, apalagi kalau bukan gaji. Manajemen pun dibuat pusing tujuh keliling, mereka menganggap Trezeguet terlalu berharga untuk dilepas dan Publik Turin kadung mencintainya. Ujung-ujungnya, manajemen Juventus yang terkenal tidak pandang bulu dan tegas ini pun melunak dan memberikan kontrak sesuai permintaan Trezeguet.

Dari cerita diatas, dengan mudah kita menganggap bahwa Trezegol pemain yang egonya sangat kuat dan orientasi Trezegol hanyalah UANG!. Tapi tampaknya kita keliru, di musim 2006-2007 kala Juventus harus turun ke Serie B akibat “Calciopoli” Trezeguet tetap bertahan, ia menampik tawaran-tawaran menggiurkan dari klub-klub italia dan luar Italia. Ia ingin membalas budi dan kembali mengangkat Juventus ke Serie A. Bukan omong kosong, 35 gol yang ia ciptakan bersama Kapten Juventus Alessandro Del Piero mengantarkan Juventus ke level yang semestinya.

Di penghujung karirnya, Trezeguet melampaui rekor klub sebagai pemain asing yang mencetak gol terbanyak. Trezeguet mencatat 168 gol melampaui rekor legenda Italia dan Argentina sebelumnya, Omar Sivori dengan 167 gol.

Tepat tanggal 30 Agustus 2010, Publik Turin harus rela melihat pemain yang masuk kedalam 50 Legenda Juventus ini berganti kostum. Trezeguet resmi keluar dari Juventus dan kemudian bergabung ke klub promosi, Hercules. Hanya 1 musim ia bertahan di Liga Primera Spanyol. Ia pun hijarah ke Bani Yas, Klub Arab yang disponsori para juragan minyak.
Grande-grande Trezegol!!

Bandung, 17-09-2011, 13.43 PM

0 comments:

Post a Comment

Adsense Menu