Adsense 205x250

Thursday, January 12, 2012

Januari, Asa Juventus Menghapus Kutukan

oleh Dery Adhitya Putra
Tampil baik sejak awal musim dengan sukses bercokol di peringkat kedua Serie A, serta menjadi satu-satunya klub liga top Eropa yang belum tersentuh kekalahan hingga pekan ini, Januari tampaknya menjadi bulan yang krusial bagi Juventus. Untuk bisa terus menempel ketat pemimpin klasemen sementara Serie A, AC Milan, Si Nyonya Tua harus bisa melanjutkan tren positif yang mereka bangun selama ini.

Januari bukan bulan yang baik bagi Juventus, setidaknya untuk dua musim terakhir. Pada dua musim lalu, dari empat  pertandingan yang dilakoni selama bulan Januari, Juventus hanya bisa memetik tiga poin hasil satu kali menang dan tiga tiga kalah. Membuka awal tahun 2010 dengan kemenangan atas Parma di Ennio Tardini, pekan selanjutnya Del Piero cs dihajar AC Milan tiga gol tanpa balas.

Kekalahan dari Milan di kandang tampaknya cukup memukul. Sejak kekalahan tersebut, skuad yang saat itu diasuh oleh Ciro Ferrara butuh waktu lama untuk bangkit. Tak tersentuh kemenangan pada empat pekan selanjutnya, Juventus baru berhasil memetik tiga poin saat menjamu Genoa pada pekan ke-24.

Memori Kelam Bulan Januari 2 musim terakhir coba diapus Juventus

Musim lalu tidak jauh berbeda. Kembali bersua Parma pada awal tahun, Juventus habis dibantai di kandang dengan skor telak, 1-4. Belum cukup “dihadiahi” empat gol, Juventus mendapat bonus awal tahun dengan cederanya Fabio Quagliarella pada pertandingan tersebut.  Usai pekan memilukan tersebut, pada pekan selanjutnya giliran Napoli yang membantai Juventus tiga gol tanpa balas.

Kebobolan sepuluh gol dan hanya mencetak tiga gol selama Januari tahun lalu tentu bukan rekor yang baik. Dari lima pertandingan yang dilakoni pada Januari tahun lalu, anak asuhan Luigi Delneri kala itu hanya bisa memetik empat poin hasil sekali menang, sekali seri, dan tiga kali kalah.

Hapus Kutukan

Musim ini Juventus tentu tidak mau mengulangi periode suram tersebut. Meski pekan lalu berhasil mengalahkan Lecce, “kutukan bulan Januari” Juventus belum bisa dikatakan hilang. Memang Juventus berhasil membalas dendam atas kekalahan 0-2 saat bertandang ke markas Lecce musim lalu, tapi melihat rekor kandang Lecce pada musim ini, kemenangan Juventus pekan lalu belum bisa dijadikan acuan.

Pada musim ini, Lecce merupakan satu-satunya klub di Serie A yang tidak pernah menang di kandang. Selama bertanding di Stadio Via del Mare, Lecce selalu gagal memetik poin penuh hasil dari tujuh kali kalah dan satu kali imbang. Ujian yang sesungguhnya untuk Juventus baru dimulai pada tiga pekan selanjutnya.

Pekan depan, tepatnya pekan ke-18,  Juventus akan menjamu Cagliari di Juventus Arena. Juventus harus mewaspadai semangat Radja Nainggolan cs yang pada pekan lalu baru saja memetik kemenangan 3-0 dari Genoa. Membuka tahun dengan kemenangan besar, skuad asuhan Davide Ballardini tentu ingin terus melanjutkan tren positif mereka. Kemenangan 4-2 saat menjamu Cagliari pada musim lalu mungkin bisa dijadikan modal pada pertandingan kali ini.

Pada pekan ke-19, Juventus harus bertandang ke markas Atalanta. Meski hanya bertengger di peringkat 12 klasemen sementara, Juventus tidak boleh memandang remeh Atalanta. Dari sembilan laga sudah yang dilakoni di Stadio Atleti Azzurri d'Italia, anak-anak asuhan Stefano Colantuono baru sekali menelan kekalahan, itupun dari tim sekelas AC Milan. Tim-tim kuat macam Napoli, Udinese, dan Inter Milan dipaksa mengakui ketangguhan Atalanta setelah hanya mampu bermain imbang saat bertandang ke Stadio Atleti Azzurri d'Italia.

Selain faktor jago kandang, Juventus juga harus mewaspadai faktor lain bernama German Denis. Striker berusia 30 tahun tersebut sedang on fire. Torehan 12 gol membuat ujung tombak Atalanta tersebut memimpin daftar topskorer sementara Serie A. Jika ingin menuai hasil positif, Juventus tentu tidak mau menjadi korban Denis yang selanjutnya dalam menambah koleksi gol.

Ujian berat datang pada akhir Januari, tepatnya pada pekan ke-20, saat menjamu Udinese. Perlu diingat, musim lalu Udinese sukses mempermalukan Juventus setelah menang 1-2 di Stadio Olimpico di Torino (kandang Juventus musim lalu). Menariknya, pertandingan tersebut juga terjadi pada bulan Januari. Jika tidak ingin tertinggal dari pemimpin klasemen sementara, AC Milan, Juventus tentu tidak ingin pengalaman buruk tersebut terulang lagi pada musim ini.

Si Nyonya Tua juga harus mewaspadai Antonio Di Natale. Pekan lalu, striker berumur 34 tahun tersebut  turut berperan saat Udinese membenamkan Cesena. Pada pertandingan yang berakhir dengan skor 4-1 tersebut, Di Natale menyumbangkan dua gol. Meski sudah uzur, Di Natale tidak bisa diremehkan. Terbukti dengan torehan 11 gol yang membuat kapten Udinese tersebut menempati peringkat kedua daftar topskor sementara Serie A.

Demi menjaga rekor belum terkalahkan pada musim ini, Juventus tentu tak ingin “kutukan bulan Januari” menghentikan tren positif tersebut. Jika berhasil melewati semua ujian tersebut, Juventus tentu akan lebih mudah untuk meraih scudetto pada akhir musim ini. Jika gagal, bukan tidak mungkin Juventus akan tertinggal dari AC Milan dan gagal finis sebagai juara. (DAP)

0 comments:

Post a Comment

Adsense Menu