Adsense 205x250

Monday, January 9, 2012

Strategi Gila Transfer AC Milan


oleh Dery Adhitya Putra

Ketertarikan klub asal Perancis, Paris Saint German (PSG), terhadap penyerang muda AC Milan, Alexander Pato, menjadi berita hangat dalam bursa transfer musim dingin kali ini. Kucuran dana sebesar 38 juta euro yang ditawarkan PSG memang menggoda, namun haruskah Milan melepas Pato?

Tidak ada alasan bagi Milan untuk melego Pato. Berbeda dengan Kaka yang dulu dilego ke Real Madrid akibat krisis finansial yang melanda Milan, saat ini kondisi keuangan Milan bisa dikatakan aman.

Dana penjualan Pato memang bisa digunakan Milan untuk berbelanja pemain. Tapi apakah Milan mampu untuk mendapatkan pemain pengganti dengan kualitas seperti Pato? Dengan umur yang masih muda, Pato masih memiliki masa depan yang cerah di Milan. Milan tidak bisa selalu bergantung pada Zlatan Ibrahimovic yag sudah berumur 30 tahun. Milan memang masih memiliki Inzaghi dan El Shaarawy, namun melihat Inzaghi yang sudah uzur serta El Shaarawy yang masih minim pengalaman, kedua pemain tersebut tidak bisa dijadikan andalan.



Dana penjualan Pato kabarnya akan digunakan untuk menebus Balotelli atau Tevez dari Manchester City. Kedua pemain tersebut memang berkualitas, tapi dengan perangai buruknya, rasanya mereka hanya akan membawa masalah di Milan.

Ketertarikan AC Milan untuk meminang Carlos Tevez atau Mario Balotelli rasanya tidak masuk akal. Memang seandainya Pato benar-benar dilepas ke PSG, Milan memang membutuhkan stok penyerang untuk mengisi slot yang ditinggalkannya. Tapi jika Pato tidak pergi, kedatangan Tevez atau Balotelli hanya akan menambah sesak barisan penyerang yang dimiliki Milan.

Perangai buruk Tevez dan Balotelli hanya akan menambah masalah di ruang ganti Milan. Sudah bukan rahasia lagi jika kedua pemain tersebut sering bermasalah dengan manajer Manchester City, Roberto Mancini. Tevez bahkan sudah dibekukan dari skuad City akibat menolak tampil pada saat City melawat ke kandang Bayern Muenchen, Allianz Arena, pada pagelaran European Champion League (ECL).

Dengan absennya Antonio Cassano dalam waktu lama, Milan memang membutuhkan penyerang. Tapi Tevez rasanya tidak pantas untuk diperjuangkan. Dibandingkan Tevez atau Balotelli, Milan mungkin bisa mencari penyerang pelapis untuk Ibrahimovic yang bertipe target man.
Regenerasi

Ketertarikan Milan untuk menggaet Carlos Tavez dari manchester City bisa dikatakan tidak perlu. Dibandingkan lini depan, Milan seharusnya fokus pada lini belakang dan lini tengah. Kedua lini tersebut sudah waktunya mengalami regenerasi.

Coba tengok lini belakang Milan yang masih dihuni beberapa pemain gaek seperti Alessandro Nesta (35 tahun), Gianluca Zambrotta (34 Tahun), dan Mario Yepes (35 Tahun). Musim ini, juara Serie A musim lalu tersebut terlihat masih cukup mengandalkan para pemain tersebut. Nesta total telah tampil sebanyak 13 kali hingga paruh musim ini-8 di Serie A dan 5 di ECL, sementara Zambrotta dan Yepes telah masing-masing tampil sebanyak delapan dan enam kali.

Hal tersebut tentu tidak bisa dibiarkan, meskipun unggul dalam hal pengalaman bermain, dengan umur yang sudah menginjak kepala tiga, tentu kekuatan fisik dan kecepatan para pemain tua tersebut sudah menurun. Dengan situasi seperti itu, Milan tentu saja tidak bisa terus-terusan bergantung pada pemain tua macam Nesta dan Zambrotta.



Lini tengah Milan menjadi sektor utama yang butuh regenerasi. Hingga paruh musim ini, Clerence Seedorf (35 Tahun), Mark van Bommel (34 Tahun), dan Massimo Ambrosini (34 tahun), masih menjadi pemain yang cukup diandalkan. Belum lagi ditambah oleh Gennaro Gatusso (33 Tahun), sayang ia hampir tidak pernah diturunkan akibat cedera yang dialami.

Hingga paruh musim ini, van Bommel telah bermain sebanyak 12 kali di Serie A, sementara Seedorf dan Ambrosini sudah tampil sebanyak sembilan kali. Bahkan untuk ajang ECL, Seedorf dan van Bommel kelihatannya masih menjadi andalan utama . Terbukti dari enam pertandingan yang dilakukan selama babak kualifikasi, Seedorf dan van Bommel masing-masing sudah tampil sebanyak lima dan empat kali.

Memang para pemain gaek tersebut sering hanya diplot sebagai pelapis. Tetapi jika melihat umur para pemain tersebut, Milan sudah seharusnya segera melakukan regenerasi di lini tengah. Lihat bagaimana cemerlangnya kinerja dua pemain yang ditransfer awal musim, Antonio Nocerino dan Aquilani, di lini tengah Milan musim ini. Melihat contoh tersebut, sudah sepatutnya regenerasi segera dilakukan. Keunggulan pengalaman bermain rasanya tidak akan terus-terusan menang melawan permainan fisik.

Milan seharusnya mengulangi kesuksesan transfer musim dingin musim lalu. Musim lalu, klub yang sukses merajai Eropa sebanyak enam kali tersebut bisa dikatakan sukses. Pemain baru seperti van Bommel dan Cassano langsung nyetel dan menjadi andalan Milan selama paruh kedua musim lalu.

Selama paruh kedua musim lalu, Cassano menjelma menjadi roh permainan Milan. Diturunkan sebanyak 17 kali di Serie A, Peter Pan berhasil mencetak empat gol dan enam assist. Sementara van Bommel menjadi langganan di lini tengah Milan dengan total penampilan sebanyak 14 kali.



Melihat kondisi lini belakang dan tengah, sudah sepatutnya jika Milan segera melakukan regenerasi. Milan tidak boleh berpikiran jika para pemain tua tersebut akan menjadi seperti Paolo Maldini yang terus bermain hingga umur 41 tahun. Jika situasi seperti ini terus berlanjut, klub yang sudah menjuarai Serie A sebanyak 19 kali tersebut rasanya akan susah untuk terus bersaing dengan para rivalnya.

0 comments:

Post a Comment

Adsense Menu